Judul Buku : Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak
Penulis : Ayah Edy
Penerbit : Noura Books
Tahun : Februari 2014
Hal : 175
ISBN : 978-602-1606-38-4
Harga : rp.42.000,-
Memetakan Potensi Unggul Anak
Sejak Dini
resensor rina susanti
resensor rina susanti
*resensi ini dimuat di koran jakarta beberapa hari lalu dan di edit cukup banyak sehingga menurut saya kurang komprehensif. Berikut versi asli sebelum di bedah editor korjak. Versi korjak bisa dilihat di sini
Setiap anak
lahir dengan membawa bibit unggul masing-masing. Anak yang memiliki bibit
dokter jika dirawat dengan tepat, kelak ia akan tumbuh menjadi ‘pohon dokter’,
begitu pun anak dengan bibit pelukis akan tumbuh menjadi ‘pohon pelukis’ jika
diasah dan dikembangkan dengan baik. Sayangnya, bibit apa yang dimiliki seorang
anak tidak terstempel di dahinya, orangtua dituntut jeli membaca petunjuk –
petunjuk di bawa anak sejak lahir. Anak
yang membawa bibit pelukis, biasanya sejak kecil sudah terlihat senang
menggambar dan memberikan hasil gambar yang kualitasnya baik ketika diajari.
Namun
adakalanya orangtua ‘memaksakan’ minat dan bakat anak dengan tujuan agar kelak
si anak sukses. Sukses yang umumnya dikaitkan dengan pekerjaan yang bisa memberikan penghasilan besar. Tak heran jika saat memasuki jenjang kuliah,
banyak orangtua menuntut anak masuk jurusan-jurusan favorit tak peduli anak
tidak berminat atau tidak berbakat terhadap bidang itu.
Akhirnya bibit
pelukis tumbuh menjadi ‘pohon dokter’, bibit sutradara menjadi ‘pohon
insinyur’. Mereka tumbuh menjadi dokter
atau insinyur tanggung karena bekerja dengan setengah hati, tidak bahagia dan bekerja hanya demi uang. Mereka tidak memiliki impian dan idealis
sehingga peluang untuk melakukan korupsi
besar.
Padahal jika
kelak seorang anak bekerja dan mencintai pekerjaannya – walaupun bukan
pekerjaan yang katanya berpenghasilan besar – ia akan bekerja dengan sepenuh
hati dan bukannya cuma sibuk memburu uang, justru uanglah yang akan mengejarnya
(hal 13).
Di sinilah diperlukan kebesaran
hati orangtua jika ternyata potensi
ungul anak tidak sesuai yang diinginkan, atau bukan potensi yang populer di
kalangan masyarakat umum, misal anak berminat dan berbakat menjadi seorang
dalang.
Mengetahui potensi unggul anak
sejak dini, akan memudahkan orangtua mengasah dan mengembangkannya sejak dini
pula sehingga saat memasuki usia remaja anak sudah memiliki impian dan tujuan
masa depan. Anak yang sudah memiliki impian dan tujuan masa depan tidak akan mudah
terpengaruh oleh lingkungan buruk seperti tawuran, narkoba dan pergaulan bebas.
Selain itu, mengetahui potensi
unggul anak sejak dini sama dengan
menyiapkan anak-anak kita menjadi sumber daya manusia (SDM) yang siap
menghadapi pasar bebas dan menjadi tuan di negara sendiri.
Seperti kita kita ketahui, era
pasar bebas sudah dimulai sejak tahun 2010, tahun 2015 negara kita akan
bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Tak lama lagi para pencari kerja akan bersaing dengan para pencari kerja
dari berbagai negara ASEAN. Dan saat itu yang dibutuhkan adalah SDM yang berkualitas
dan spesialisasi (hal 17).
Bagaimana dengan anak yang diberi
label tertentu oleh sekolah atau psikolog, seperti anak hiperaktif, autis, slow learner, disleksia. Label yang umumnya
membuat para orangtua pesimis dan bingung dengan masa depan anaknya kelak.
Banyak fakta sejarah bagaimana anak-anak yang dianggap ‘bodoh’ ternyata jenius
sebuat saja Albert Einsten atau Thomas Alpha Edison, di keluarkan dari
sekolahnya karena dianggap bodoh. Dari dalam negeri ada Marta Tilaar, beliau
dulu dianggap anak slow learner,
namun kini menjadi pengusaha sukses dan dikenal sebagai tokoh kecantikan yang
sudah mendunia, kisahnya ada di halaman 104. Artinya, orangtua berperan penting
menentukan kesuksesan seorang anak kelak bukan hanya sekolah. Homeschooling bisa menjadi pilihan.
Memetakan Potensi Unggul Anak
Bagaimana kita sebagai orangtua
mengetahui potensi unggul anak? Dalam bukunya ini disebutkan lima langkah yang
harus dilakukan orangtua untuk mengetahui potensi unggul anak.
Tapi sebelum kelima langkah itu
dilakukan orangtua harus di pahami dulu apa itu minat dan bakat. Minat dan
bakat/potensi biasanya berimpitan namun dua hal yang berbeda. Minat adalah
aktivitas yang kita sukai dan merasa senang mengerjakannya tapi belum tentu
aktivitas itu merupakan bakatnya. Sedangkan bakat berhubungan dengan hasil.
Anak dengan bakat melukis misalnya, ketika di ajari melukis akan memberikan
hasil signifikan.
Adapun lima langkah itu adalah;
melakukan stimulasi, menentukan minat dan bakat anak, menguji coba minat dan
bakat, penajaman profesi atau memberikan pengetahuan mengenai profesi yang
kelak diinginkan anak sesuai minat dan bakatnya terakhir membuat rencana masa
depan atau membuat rencana dan langkah-langkah yang harus di tempuh untuk anak
mencapai kesuksesan dengan potensi unggul yang dimilikinya.
Hal lain yang ditekankan dalam
buku ini adalah bahwa uang bukan segalanya, artinya keterbatasan uang bukan
halangan untuk mengasah dan mengembangkan potensi unggul anak.
Buku ini ditulis Ayah Edy
berdasarkan pengalamannya sebagai praktisi dan konsultan Parenting, jadi selain
teori buku ini juga berisi contoh memetakan potensi unggul anak dari klien Ayah Edy. Ada juga kisah inspiratif dari orang-orang
berbakat nomor satu di dunia dan bagaimana mereka ditemukan potensinya sejak
dini oleh orangtua mereka, seperti pembalap dunia Michael Schumacher atau Agnes
Monica penyanyi yang mencapai kesuksesannya di usia belia.
Buku ini sangat direkomendasikan
untuk para orangtua dan calon orangtua.
Review buku Ayah Edy yang lain di sini
Review buku Ayah Edy yang lain di sini
7 komentar:
Buku-buku ayah Edi selalu bagus-bagus. Aku beberapa kali baca bukunya. Lumayan nambah-nambah ilmu arenting ya Mak. TFS. ^^
sepakat mak Nia...wawasan jadi terbuka, jadi ortu itu ternyata harus total hehehe
Anak bukan hanya diasuh dan dirawat saja tetapi juga diasah sejak dini ya Jeng.
Menanamkan kebiasaan baik tentu merupakan hal yang harus diperhatikan. Demikian pula penyiapan intelektualnya. Namun demikian pelaksanaannya harus gradual agar anak-anak tidak terlalu terbebani.
Resensi yang apik
Salam hangat dari Surabaya
terima kasih atas kunjungannya pak de :) saya setuju, menggali potensi anak jgn sampai anak merasa terbebani, dalam buku ini ayah edy memberi solusi alternatif dengan homeschooling ,
wow, masuk korjak ya, mbak. selamat ya. ;)
Saya baru baca buku Ayah Edy. Sungguh senang ada cara didik lain yang bisa mendahulukan kebahagiaan anak. Ga sabar pengen praktek ke anak sendiri yang masih dalam kandungan :)
aku pernah baca buku ayah edi, jawabannya bisa membantu ortu untuk membenahi pola asuh anak.
Posting Komentar