Judul Buku : Sherlock Holmes, Petualangan di Rumah Kosong
Penulis : Sir Arthur Conan Doyle
Penerbit : Laksana
Tahun : 2014
Hal : 320
ISBN : 978-602-296-031-7
Petualangan di Rumah Kosong
Siapa tak kenal Sherlock Holmes
(SH), tokoh fiktif yang kini sudah berusia lebih dari satu abad. Yang begitu
lekat di hati pembaca atau penonton filmya adalah sosoknya yang unik dan khas.
Pipa cerutu, topi, mantel panjang, mimik wajah serius dan caranya duduk di
kursi berlengannya sambil menyatukan jari-jari tanganya. Lebih dari itu tentu
saja kejelian sang maestro dalam mengamati
petunjuk dan menarik kesimpulan yang tepat hingga kasus-kasus kejahatan terpecahkan.
Seperti yang pernah SH katakan
pada sahabatnya dr. Watson, bahwa untuk mendapatkan petunjuk tak cukup dengan melihat tapi mengamati.
Kejelian pengamatan SH kerap
membuat para kliennya terkejut di awal
pertemuan mereka.
“Saya hampir saja salah mengira bahwa anda adalah seorang juru ketik.
Padahal, sudah jelas bahwa anda adalah seorang pemusik. Kau lihat ujung-ujung
jari yang pendek dan membulat ini, Watson? Khas milik para juru ketik dan
musisi. Tapi ada kesan spiritual di wajahnya,” dengan lembut Holmes menyorotkan
cahaya ke tamu kami....
“Benar Tuan Holmes, saya seorang musisi ...” (hal 54).
Buku ini terdiri dari delapan
cerita petualangan SH dalam memecahkan misteri kejahatan. Pemilihan kedelapan
cerita ini cukup variatif dalam tema maupun cara SH mengungkapkan kejahatan.
Di buka dengan cerita berjudul
misteri pita berbintik-bintik, bercerita mengenai kematian seorang gadis
bernama Julia Stoner. Kakaknya Helen Stoner, mencurigai Ayah tirinya lah yang
membunuh adiknya tapi ia tidak bisa membuktikan. Petunjuk kematian Julia hanya
sebuah pita bintik-bintik, suara denting logam, desis dan lubang angin.
Pada beberapa kasus, kesan
misterius dan teka teki sudah terlihat dari awal, karena belum terungkap adanya
kejahatan hanya berupa praduga/ketakutan
seperti dalam cerita Misteri kamar tertutup di Copper Beeches dan
Perserikatan orang berambut merah. Keduanya mengenai tawaran pekerjaan ‘aneh’
dengan gaji di atas standar. Cerita yang membawa pembaca larut dalam petualangan
dan turut menduga-duga apa dan siapa gerangan pelaku kejahatannya berdasarkan
petunjuk yang diamati SH.
Berkat kejelian mengamati Sherlock Holmes selalu
berhasil mengungkap kasus kejahatan dengan logika yang bisa di pahami pembaca.
SH bisa merunutkan pengamatan acak menjadi satu kesatuan untuk menarik
kesimpulan yang masuk akal.
Kecerdikan SH membuatnya berhasil
mengungkapkan banyak kasus kesejahatan namun bukan berarti dia tak terkalahkan.
SH memiliki dua musuh yang kecerdikannya setara dengan dirinya. Bahkan musuh
bebuyutannya ini bisa menduga arah rencana SH. Petualangan menegangkannya ini
bisa di nikmati di cerita berjudul Kasus terakhir dan Skandal raja Bohemia.
Bicara Sherlock Holmes tak
mungkin di pisahkan dari sahabatnya dr. Watson, yang selalu mengikuti
petualangan dan kemudian menuliskannya.
Sehingga pembaca menikmati petualangan SH melalui sudut pandang dr. Watson.
Sudut pandang ini menjadi unik karena ada yang menduga dr. Watson adalah
representasi Sir Arthur Conan Doyle pengarang cerita SH. Selain kesamaan
profesi yaitu dokter di duga karakter Watson adalah karakter Sir Arthur Conan
Doyle. Lepas dari itu bisa di katakan tokoh SH adalah tokoh fiktif detektif
yang belum tertandingi sampai saat ini baik dari penggambaran karakternya yang
unik maupun kecerdasan ceritanya.
Terjemahan buku ini cukup bagus,
greget petualangan menegangkannya tetap ada walaupun sudah di alih bahasakan.
Buku yang direkomendasikan untuk
pecinta cerita detektif. Jangan ngaku pecinta cerita detektif jika belum kenal
Sherlock Holmes J.
0 komentar:
Posting Komentar