Judul Buku : Bahagia Ketika Ikhlas
Penulis : Rena Puspa
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun : 2014
Hal : 186
ISBN : 978-602-02-4557-7
Bahagia Ketika Ikhlas
Salah satu kebahagian seorang perempuan
adalah ketika menyandang gelar ibu. Tuhan pun melengkapinya dengan naluri keibuan
yang berkembang secara alami melalui proses kehamilan, melahirkan dan menyusui.
Hormon-hormon yang bekerja pada ketiga proses itu sebenarnya yang
membuat seorang wanita selalu ingin menyempurnakan perannya sebagai ibu. Perasaan
ingin menyayangi, merawat, memelihara dengan penuh kesungguhan dan kasih sayang
sebenarnya memang di dominasi oleh peran hormon-hormon yang ada pada proses
kehamilan, kelahiran, dan menyusui, yaitu adanya hormon estrogen, progesteron,
oksitosin, dan dopamin. (hal 3)
Namun pada saat yang bersamaan
peran ibu menimbulkan rasa cemas karena banyak perubahan yang terjadi dari
mulai rutinitas, perubahan fisik, maupun psikologis. Kecemasan yang juga pernah
saya alami.
Perubahan fisik yang umumnya di cemaskan
adalah gemuk dan tidak cantik. Setelah
bayi lahir dan menyusui, kecemasan lebih terfokus pada bayi. Cemas ASI tidak
mencukupi, tidak bisa mengurus bayi, rasa bersalah berlebihan membayangkan
kelak bayi akan di tinggal bekerja, yang semuanya berujung pada rasa sedih dan
merasa tidak berharga. Kecemasan yang sebenarnya merupakan gejala bahwa ibu
mengalami baby blues sydrome.
Baby blues sydrome di alami 50%-80% ibu baru melahirkan dan umumnya
akan hilang dengan sendirinya. Namun pada beberapa kasus bisa berubah menjadi
depresi yang berkepanjangan dan akut. Kondisi ini biasanya tidak di sadari ibu
ataupun orang-orang di dekatnya, sampai si ibu melakukan tindakan berbahaya
seperti menghabisi sendiri nyawa anaknya dengan alasan sayang. Beberapa contoh
kasusnya bisa di baca di halaman 10.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Perubahan hormon selama proses
hamil, melahirkan dan menyusui sangat berpengaruh, jadi bisa di katakan setiap
ibu memiliki peluang stres yang sama. Namun
dari berbagai macam peran ganda yang di emban ibu, yaitu ibu bekerja, ibu bekerja dari rumah
dan ibu rumah tangga, maka ibu rumah tanggalah yang memiliki peluang stres
lebih besar.
Ada tiga alasan utama yang
menyebabkan ibu rumah tangga memiliki peluang stres lebih besar yaitu perasaan minimnya
apresiasi atau penghargaan yang diberikan, merasa tidak memiliki aktualisasi diri dan akibat
peran ibu itu sendiri yang harus mengurus berbagai pekerjaan rumah tangga, anak
dan suami dalam waktu hampir bersamaan. Ehm, setelah melepas label working mom setahun silam, saya tahu
rasanya stres karena pekerjaan rumah tangga yang tak kunjung habis, harus
mendampingi anak-anak pada saat bersamaan ingin menikmati waktu untuk diri
sendiri.
Sebagian masyarakat memahami
konsep aktualisasi diri dengan pencapaian besar yang dilakukan di luar rumah
atau karir padahal menurut teori Maslow yang di kutip dalam buku ini (hal 5),
aktualisasi diri adalah hasrat untuk mengoptimalkan pontensi diri, tanpa sekat
di luar atau di dalam rumah.
Dan solusi agar ibu tidak
terjebak dalam stres tapi bahagia adalah ikhlas dalam menjalani peran sebagai ibu, dalam suka maupun duka. Konsep ikhlas dalam buku ini dibangun dari
pemahaman terhadap surat Al-Ikhlas (QS ke - 112 dalam Al-Qur’an) yang artinya Esa, yaitu
saat hati dan pikiran hanya di fokuskan untuk Allah swt semata.
Sikap ikhlas sejati bukan sebuah sikap menerima apa adanya namun sedang
menekan rasa kecewa, tapi sebuah penerimaan yang tulus dengan kondisi apa pun
termasuk saat sedang mengalami kekecewaan, di mana kekecewaan itu tidak kita
tekan keberadaannya, namun kita terima apa adanya dengan penuh ketulusan sebagai
bagian dari diri kita (hal 108).
Artinya, ikhlas sejati bukan
sikap menerima dengan cara menekan rasa kecewa, tapi menerima dengan tulus kondisi sulit yang menimpa sebagai
bagian dari diri kita.
Ikhlas mudah di ucapkan tapi
sulit di praktikkan, ungkapan itu mungkin kerap kita dengar. Jadi bagaimana
agar ikhlas mendatangkan kebahagian dan ketenangan? Paparannya di jelaskan pada hal 164.
Pada bab 5 penulis memaparkannya dengan rinci bagaimana
meraih bahagia dengan konsep ikhlas yang dibarengi dzikir (doa) akan melahirkan
sikap tidak mudah menyerah.
Sikap syukur yang terjadi sebagai bentuk pelaksaan konsep ikhlas yang
tepat, akan membuat orang ingin bergerak melakukan yang terbaik tanpa henti,
dan selalu ingin lebih memaksimalkan potensi
terbaik dirinya, karena dia paham semua yang dia terima adalah amanah
dari Allah yang harus selalu dia maksimalkan potensinya seoptimal mungkin (hal
117).
Di bab sebelumnya yaitu bab 4,
penulis memaparkan bagaimana menanamkan kebahagian dengan tetap menjadi diri
sendiri walaupun pilihan yang kita ambil tidak sesuai keinginan. Ini sesuai
dengan ungkapan bahwa kebahagian itu pilihan bukan takdir. Artinya, baik ibu rumah tangga, ibu bekerja ataupun ibu bekerja dari rumah memiliki peluang bahagia yang sama karena kita
sendiri yang menentukan mau hidup bahagia atau tidak.
Sedangkan pembahasan secara rinci
mengenai dua faktor utama penyebab stres yaitu hormonal dan eksternal ada di
bab 2 dan 3. Di kedua bab ini penulis memberikan beragam tips bagaimana mengelola
emosi dan kesibukan agar tidak menjadi memicu stres. Seperti managemen
membereskan beragam kegiatan domestik
rumah tangga yaitu mencuci mencuci, memasak dan menyetrika. Kiat dalam
menjalani berbagai peran sebagai ibu bagi anak balita, anak, remaja dan sebagai
istri di paparkan juga dalam bab 3.
Di bab 6 sekaligus bab penutup,
penulis meluruskan konsep bahagia dan
sukses yang selama ini dipahami dengan cara bersebrangan, meraih sukses dengan
mengorbankan kebahagian atau sebaliknya. Lalu bagaimana mencapai kesuksesan dengan
bahagia? Jawabannya ada di bab ini.
Kekurangan buku ini terletak pada
tata bahasa. Terdapat kalimat-kalimat
panjang yang tidak efektif, dua kata bermakna sama dalam satu kalimat, dan pengulangan kata.
Seperti di hal 4; Kebanyakan para ibu rumah tangga biasa (full
time mom) kesulitan memaknai peran besarnya sebagai seorang ibu, hanya karena
mereka diam saja di dalam rumah itu artinya tidak berarti dan tidak bermanfaat.
Mungkin maksud kalimatnya seperti
ini; Kebanyakan para ibu rumah tangga biasa (full time mom) kesulitan memaknai peran besarnya sebagai seorang
ibu, mereka merasa tidak berarti dan tidak bermanfaat karena berdiam diri di
rumah.
Dan stres yang bertumpuk jika tidak dikelola dengan baik akan berubah
menjadi fenomena bola salju, yang semakin hari semakin membesar, sehingga
akhirnya efek stres itu akan menutup potensi – potensi baik yang sejatinya
sudah ada pada diri seorang ibu.
Terdapat dua kata dengan makna
sama pada kalimat di atas. Makna fenomena bola salju adalah semakin lama semakin
membesar. Kata sehingga akhirnya dan efek, menunjukkan akibat atau efek.
Atau penggunaan kalimat; tidak melulu hanya yang bisa di reduksi
menjadi tidak hanya atau tidak melulu karena maknanya sama.
Pengulangan kata ‘dia’, double kata sambung di paragraf 2 hal 116, dapat dihilangkan agar kalimat menjadi efektif
dan tidak bertele-tele. Begitupun pada paragraf 3 hal 117.
Kesalahan yang sama di jumpai di halaman
lain. Kesalahan yang seharusnya tidak terjadi jika editor* lebih teliti.
Tanpa bermaksud sengaja mencari-cari kekurangan buku ini tapi karena terbaca begitu saja. semoga bisa menjadi masukan jika buku di cetak ulang.
Tanpa bermaksud sengaja mencari-cari kekurangan buku ini tapi karena terbaca begitu saja. semoga bisa menjadi masukan jika buku di cetak ulang.
Menurut saya penggunaan kalimat
efektif dan lugas penting agar mudah di pahami dan dicerna pembaca terlebih ini
adalah buku non fiksi dan bersifat selp
help.
Hal lain adalah contoh kasus di
hal 10 mengenai ibu yang membunuh 3 anaknya akibat depresi. Menurut saya nama
universitas dan kalimat...kerudung
panjang yang dikenakannya bla bla,
tidak perlu di tulis karena memberi kesan subjektif dan tendensius.
Secara keseluruhan, isi buku ini bagus,
karena penulis bukan hanya mengajak pembaca memahami bagaimana meraih
kebahagian dengan konsep ikhlas juga membuat paham konsep aktulisasi diri.
Pemahaman ini bisa melecut para ibu, terutama ibu rumah tangga untuk menggali
potensi dirinya dan berkarya dari rumah.
Walaupun buku ini lebih
ditujukan untuk para ibu rumah tangga yang rentan stres tapi direkomendasikan untuk semua ibu karena potensi stres ada di mana-mana. Di buku ini juga penulis
memberikan kiat singkat agar ibu bekerja tidak dilanda perasaan bersalah berlebihan
karena meninggalkan anak saat bekerja caranya dengan menerapkan konsep ikhlas.
Kebahagian seorang ibu akan menciptakan rumah tangga harmonis dan anak-anak yang tumbuh dengan bahagia dan optimal, kunci untuk meraihnya adalah menerapkan
konsep ikhlas dalam menjalani peran sebagai ibu. (rs)
ket:
*Saya tidak menemukan nama editor
tercantum di buku ini.
Resensi ini diikutsertakan dalam Giveaway Bahagia Ketika Ikhlas
1 komentar:
Playtech and Playtech to Launch the Online Casino - KADG Pintar
Playtech and Playtech have launched a septcasino series of new slot games to their gaming Playtech 1xbet and Playtech are kadangpintar partnering to introduce new casino games.
Posting Komentar