Sabtu, Juni 27, 2009

Kekuatan Perasaan

Penulis : rina.s

Judul bukunya, Quantum Ikhlas. Untuk petama kalinya, kata ini malah mengingatkan saya pada teorinya kimia quantum, maklum saya menghabiskan masa lima tahun untuk belajar kimia. Nyatanya kata ini memang berpijak dari teori Quantum.

Kalau bunda pernah membaca buku-buku selp help atau mengikuti salah satu training motivasi, secara lugas atau tersirat positif thinking menjadi salah satu kata kunci. Korelasinya, pikiran positif melahirkan energi positif dari energi positif lahir tindakan positif yang ujungnya membuat perubahan positif (maju) dalam diri dan hidup kita. Atau mungkin bunda pernah membaca buku The Secret atau menonton filmnya? Intinya sama, apa yang kita pikirkan itulah yang terjadi pada diri kita atau jalan kehidupan kita. Jika kita memikirkan sesuatu yang positif, misalnya yakin usaha kita akan maju, selalu sehat, bahagia maka itulah yang terjadi dalam kehidupan kita. ini terjadi karena ada hukum tarik menarik di alam ini. hal positif akan menarik yang positif, hal negatif akan menarik yang negatif. Jadi kalau kita berpikir takut bangkrut (padahal gak mau bangkrut) yang terjadi adalah kebangkrutan.

Buku Quantum Ikhlas bisa dikatakan memperkenalkan istilah atau teori baru dari kamus selp help atau teori motivasi. Yaitu istilah positif feeling. Yang membedakan dengan istilah positif thinking adalah esensi dasarnya. Jika positif thinking berpijak pada pikiran maka positif feeling berpijak dari hati. Dan karena kata hati yang sering muncul dalam bentuk perasaan mempunyai kekuatan 88% dari seluruh kekuatan pikiran kita maka apa yang kita rasakan atau terlintas dari hati, itulah yang menjadi kenyataan.

Contoh, jika kita Berpikir,"saya harus sukses!" sementara dalam hati kecilnya terlintas pikiran - "karena tidak sukses makanya harus sukses." lalu kita menekan suara hati ini dengan makin keras kita bertriak,"saya harus sukses!" maka yang didapat adalah bukan kesuksesan karena bersamaan dengan teriakan kencang kita, kata hati kita pun akan berteriak lebih kencang. Dan karena hati (perasaan atau feeling) menguasai 88% kekuatan pikiran kita, maka yang terjadi adalah ketidaksuksesan. Ini sesuai dengan teori Quantum; bahwa kekuatan atau energi terbesar dimiliki getaran yang tak tampak alias kasat mata.


Jika dirangkai dalam bentuk kalimat; perasaan melahirkan pikiran, pikiran melahirkan tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, kebiasaan membentuk karakter dan karakter menentukan nasib. Manusia dibimbing oleh kekuatan yang lebih tinggi yang lebih berupa Perasaan ketimbang pikiran. Dan, ketika anda memahami kekuatan perasaan itu, anda tahu pasti bahwa kekuautan itu datang dari Tuhan (Oprah Winfrey).

Buku ini dilengkapi dengan CD sofware yang jika didengarkan dan mengantarkan pada kondisi rileks yang memungkinkan tercapainya keikhlaskan (ikhlas = penyerahan diri - urusan dan kepentingan - kepada Tuhan), perasaan bahagia, sukses dan perasaan positif lain (positif feeling). Zona inilah yang disebut zona ikhlas. Zona ini terletak pada gelombang 8-13.9 Hz yang disebut gelombang alpha yang biasanya dicapai orang pada kondisi melamun atau berkhayal. Dengan berada di zona ini, kekuatan perasaan yang 88% menguasai pikiran kita, akan bekerja dengan sendirinya mencapai apa yang kita inginkan. Untuk itu kita harus mengundang pikiran positif yang menimbulkan perasaan enak dan pas sesuai yang diinginkan. Contoh, untuk menjadi sukses dan kaya. Kita harus menciptakan pikiran yang membuat kita merasa kaya. Kita harus berpikir yang membuat hati kita bahagia, damai, lega atau nyaman. Kalimat 'ingin kaya' harus dirubah menjadi 'saya sudah merasa kaya'(hal 130).

Dengan metode Quantum Ikhlas dan kekuatan positif feeling, doa yang dipanjarkan menjadi efektif.

...Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. (QS Ibrahim: 7)

0 komentar:

Posting Komentar