Judul Buku : Ladies Journey (kumpulan cerpen)
Penulis : Lala Purnomo, Nimas Aksan, Triani Retno dkk
Penerbit : Stiletto Books
Tahun : Juni, 2013
Hal : 168
Perjalanan Cinta
Rina Susanti*
Pada hakikatnya
hidup adalah perjalanan menggapai cinta. Cinta sang Ilahi dan sesama. Namun
jalan menggapai cinta tidaklah selalu mulus, ada cerita tentang rasa kecewa dan
sedih. Rasa sedih dan kecewa yang membuat kita belajar makna cinta yang
sebenarnya.
Seperti kutipan
di halaman 1 ini; Menjadi seorang ibu
bukan melulu perkara hamil dan melahirkan. Tanpa harus berdiam di rahimnya, aku
tahu dialah ibu yangdipilihkan Tuhan untukku.’ (hal 1)
Mindset yang
berkembang di masyarakat, seorang perempuan dikatakan tak sempurna jika tak
memiliki anak dari rahimnya. Padahal setiap perempuan lahir dengan naluri
keibuan yaitu mampu merawat dan
mencintai seorang anak dengan tulus dan tanpa pamrih. Artinya tanpa
melahirkan anak dari rahimnya ia bisa menjadi sosok ibu yang sempurna. Seperti
sosok Sulastri di mata Eliana dalam cerita berjudul Ibu di Hatiku.
Cinta kerap
membutakan dan menumpulkan logika. Ketika
seorang perempuan memilih untuk jatuh di hati seorang lelaki, dia seolah masuk
ke sebuah kasino, lalu mempertaruhkan semuanya di meja judi, sembari berharap
dia akan keluar dari kasino dengan memenangkan jackpot; bahagia lebih lama dari
selamanya(hal 103). Seperti itulah perumpamaan saat Lina memutuskan meninggalkan
segala kenyaman kota Surabaya demi Bima. Namun rasa cinta sejati justru datang
dari sang Ibu.
Buku ini
merangkup perjalanan cerita yang ditulis perempuan dengan tokoh utama perempuan dalam menemukan cinta. Ada
13 cerpen dalam buku ini dan ditulis bukan para penulis pemula, saya baca dari
biografi singkat para penulis yang ada di bagian akhir. Beberapa penulis saya
tahu sudah menerbitkan buku solo. Ke 13 cerpen dalam buku ini memiliki gaya
cerita yang berbeda dan khas. Begitupun cerita yang diangkat walaupun dengan
tema sama yaitu cinta.
Namun begitu
menurut saya, kualitas cerpen dalam buku ini tidak setara satu sama lain.
Beberapa cerpen tidak terlalu istimewa dna kurang natural baik dari pemilihan tema maupun gaya
penulisan
Ada cerpen yang
mengangkat ide cerita luas tapi dibuat pendek sehingga terkesan cerita di paksa
selesai yaitu cerpen My Vegas (un)Wedding. Cerita yang menurut saya kurang
logis adalah cerita berjudul Bali Punya Cerita. Bagaimana Nadia hanya
membutuhkan waktu kurang dari 2 x 24 jam, merasa yakin bahwa Phillippe adalah
cintanya padahal ia baru saja mengalami kegagalan bersama Robert. Mungkin
ceritanya akan wajar jika Nadia seorang gadis, bukan mama beranak satu.
Sebuah cerita
fiksi bukan sekedar cerita hiburan tapi
haruslah memiliki ‘rasa’ yang menyentuh pembaca. Cerita yang menyentuh bukan hanya di dapat
dari ide cerita yang diangkat tapi bagian dari sisi kemanusian/karakter si
tokoh yang harus di eksplorasi maksimal sehingga memberi ‘rasa’ pada pembaca
tanpa mengajari.
Secara
keseluruhan cerpen-cerpen dalam buku ini cukup bagus untuk dinikmati menemani
perjalanan mencari cinta J
*penikmat
cerpen.
1 komentar:
Izin menyimak artikelnya aja mas...
Posting Komentar