Rabu, Januari 07, 2015

Nikah itu Asik



Judul Buku          : Nikah Asik ga Pake Ribet
Penulis                 : @nikahasik
Penerbit              : Visimedia
Tahun                   : 2014
Hal                          : 198
ISBN                      : 978-979-065-223-1
                                                                               









Nikah itu Asik


Buat kamu yang masih jomblo. Ya kamu! Nggak usah bersedih karena jomblo bukan sesuatu yang aib, yakin saja Allah sudah menentukan jodoh kamu, tinggal berusaha dan berdoa untuk  menemukannya.

Jika sudah ketemu tak perlu pacaran berlama-lama, karena lamanya pacaran tidak menjamin kesuksesan kamu kelak dalam mengarungi bahtera rumah tangga dan yang pasti pacaran terlalu lama malah mendekatkanmu pada godaan syahwat.

Segeralah menikah karena nikah itu asik. Kalau nikah asik kenapa banyak pasangan suami istri yang memilh bercerai? Karena nikah itu asik jika tahu ilmunya.

Yang pertama dan utama adalah niat. Asal niat tepat, bukan asal nikah cepat (hal 11). Niat yang salah tidak akan membawa kebaikan. Lalu tentukan visi dan misi, pernikahan seperti apakah yang kamu inginkan kelak? Dan jabarkan cara mencapainya. Setelah itu buat komitmen diantara kamu dan calon suami/istri. Seperti rencana jumlah anak? apakah istri boleh tetap bekerja atau menjadi ibu rumah tangga dsb.

Menikah cepat dan tepat bukan berarti tanpa modal. Karena pernikahan bukan hal yang main-main. Butuh banyak persiapan. Ibarat mahkota yang akan berlayar mengarungi samudra, butuh banyak bekal dan perencanaan sebelum meninggalkan pelabuhan (hal 21).

Sedikitnya kamu perlu lima modal sebelum memutuskan menikahi calon suami/istri. Yang pertama modal psikologis. Beberapa cara menumbuhkan modal psikologis adalah dengan cara mengikuti seminar pranikah, membaca buku atau majalah dengan pernikahan. Dan perbanyaklah ibadah dan sedekah. Kedua adalah modal fisik, modal ini perhubungan dengan kesiapan  sebagai suami/istri secara biologis. Organ reproduksi dalam keadaan prima, pada perempuan itu terjadi pada usia antara 21-35 tahun, di atas atau di bawah itu beresiko terhadap kesehatan ibu dan janin.

Ketiga modal keuangan, modal keuangan di sini bukan hanya modal untuk biaya pernikahannya tapi modal keuangan setelah menikah seperti biaya hidup sehari-hari, mencicil atau mengontrak rumah, rencana keuangan masa depan seperti pendidikan anak, asuransi kesehatan dsb. Modal keuangan harus menjadi fokus utama laki-laki sebagai kepala rumah tangga. Tapi bukan berarti menikah harus menunggu mapan. Tapi bagaimana  agar modal keuangan itu diperjuangkan bersamaan dengan mengarungi bahtera rumah tangga.

Keempat modal ilmu berumah tangga, modal inilah yang kerap diabaikan karena menganggap rumah tangga bisa diarungi cukup dengan naluri menjadi suami/istri. Ilmu ini bisa di dapat dengan membaca buku. Kelima, modal pasangan. Menikah tidak akan terlaksana tanpa ada pasangan jadi temukan calon kamu. Keenam, modal restu dari orangtua.

Beberapa orang menunda pernikahan (padahal calon sudah ada) dengan alasan belum cukup uang untuk pesta pernikahan. Ehm, biaya pesta pernikahan memang mahal tapi itu  pilihan. Jika itu alasan menunda pernikahan, sebaiknya kembali tengok niat, misi dan visi saat memutuskan akan menikah. Mengundang teman dan kerabat memang ada baiknya tapi tidak melulu membutuhkan biaya besar. Ada banyak hal yang bisa di hemat, salah satunya seperti yang disarankan penulsi buku ini yaitu membuat undangan sederhana.

Setelah menikah dan mulai mengarungi kehidupan pernikahan sesungguhnya, di sinilah pentingnya suami dan istri tahu ilmu berumah tangga. Tahu karakter dominan yang membedakan laki-laki dan perempuan. Atau meminjam istilahnya John Gray, harus tahu kalau laki-laki itu berasal dari planet mars dan perempuan berasal dari planet venus. Artinya laki-laki dan perempuan adalah dua makhluk yang berbeda, untuk itu perlu  belajar saling memahami. Ilmu rumah tangga juga menyangkut ilmu mengelola keuangan keluarga, merencakana kehamilan, hamil dan mendidik anak.

Pernikahan yang menjanjikan surga di dunia dan akhirat tak bisa tercapai jika suami/istri saja yang menguatkan ikatannya. Disinilah pentingnya komunikasi atau keterbukaan bahasan ini di kupas secara detail di bab VI buku ini.

Jika masih ragu untuk menikah sebaiknya baca buku ini. Buku yang ditulis dengan bahasa ringan nan segar ini bukan hanya akan membuka wawasan tentang bagaimana asiknya menikah tanpa ribet, juga beragam tips penting seputar menikah seperti bagaimana menemukan jodoh yang tepat tanpa pacaran? Bagaimana meminta restu orangtua jika seandainya mereka tidak menyukai pilihan kita?

Selain beragam teori buku ini juga di sisipi beberapa cerita inspiratif seputar pernikahan yang kemungkinan membuat pembaca bersemangat untuk menunaikan niat  menikah. Pernikahan adalah sarana penghalal bukan penghalang (hal 1).




4 komentar:

Dewi Rieka mengatakan...

Maak, blog bukumu keren niaan, punyaku masih nubie hihi www.restandrelaxbooks.blogspot.com :)

Haya Nufus mengatakan...

Iyesss mak... Nikah itu asik kalau tahu ilmunya ^^

Ety Abdoel mengatakan...

Buku bagus buat yang masih lajang. Buat bekal nikah.

Sri Muliana mengatakan...

Benar mak. Nikah itu asyik jika tahu ilmunya, terutama dalam Islam dibahas lengkap masalah nikah.
Btw, penulisnya siapa ya mak? Karena cuman tertulis @nikahasik

Posting Komentar