Judul Buku : Ensiklopedi Islam
Penulis : Para Cendekiawan Muslim Indonesia
Penerbit : Ichtiar Baru Van Hoeve, PT
Tahun Cetakan : 2005/ Edisi Baru 1
Peresensi : Rina Susanti
ENSIKLOPEDI ISLAM memuat segala aspek tentang islam yang disusun secara alfabetis (A-Z).
Karya besar para cendekiawan muslim Indonesia ini merupakan rujukan yang andal dan akurat bagi pembaca yang ingin tahu tentang islam klasik dan kontemporer.
Halaman : 2.504 terdiri dari 8 Jilid (7 Jilid Utama dan 1 Jilid Faktaneka dan Indeks).
1.324 entri dan 33 faktaneka. 1.250 ilustrasi berwarna 19.000 indeks.
Rujuk silang, tranliterasi dan daftar pustaka dilengkapi CD ROM Kutipan dari JILID I
Halaman : 312 + XIV
Buku jilid I dilengkapi dengan cara penggunaan buku. Seperti arti tanda bintang yang akan kita temui pada sebuah kata atau konsep dalam teks menunjukkan kata atau konsep itu merupakan entri utama yang terdapat pada alfabetnya masing-masing sebagai bahan rujukan silang. Contoh: Menurut mahzab *Hanafi, Wadi'ah adalah・selengkapnya tentang Hanafi dapat kita ketahui pada entri Hanafi. Daftar pustaka dan nama penulis setiap naskah tercantum diakhir artikel, penulis merupakan pakar yang ahli di bidangnya. Pada jilid I ini, dimulai dengan kata Abangan dan berakhir dengan kata Barbar.
Berikut kutipan dari buku JILID I. ABANGAN
Istilah Islam abangan mungkin kerap kita dengar. Merupakan sebutan untuk pemeluk Islam di Jawa yang tidak begitu memperhatikan perintah agama Islam dan kurang memenuhi kewajiban agamanya. Mengaku sebagai muslim tapi cara hidupnya merupakan perpaduan unsur Islam, Hindu, Buddha dan unsur asli atau bercorak sinkretis.
Sebagai konsep antropologis, istilah abangan diperkenalkan oleh Clifford Geertz. Menurutnya abangan sebagai padanan -bukan antitesis-bagi golongan bukan santri. Munculnya abangan pada masyarakat Jawa disebabkan oleh proses islamisasi yang beragam dan berpapasan dengan kebudayaan asli jawa. Pada akhirnya pengaruh islam mencari kompromi.
Ciri-ciri abangan dalam kepercayaan dan amal dapat dilihat dalam upacara yang dilakukan. Upacara pokok dalam tradisi abanagn ialah slametan (mengadakan kenduri). Yang melambangkan persatuan mistik dan sosial dari orang yang ikut serta dalam slametan. Slametan diadakan pada hampir setiap kesempatan yang mempunyai arti upacara seperti kehamilan, kelahiran, perkawinan, kematian, hari raya Islam (Idul fitri atau Maulud Nabi SAW) dan panen.
Disamping sebagai golongan sosial religius, abangan memainkan peranan sebagai kekuatan sosial politik. Persaingan ini pernah menjadi faktor penentu bagi sejarah sosial dan politik Jawa. Sikap politik golongan santri dan abangan berbeda di bawah pengaruh ideologi politik yang berlainan.
ARKOUN, MOHAMMED (Kabylia, Aljazair, 2 Januari 1928) hal 201
Adalah seorang pemikir Islam kontemporer yang mengajukan ide islamologi terapan untuk mengimbangi islamologi barat yang menurutnya tidak rasional. Menurutnya, islamologi klasik lemah karena tidak memiliki satu refleksi pemikiran dan metodologi. Ia menawarkan analisis kritis untuk membuka pemikiran atas banyak hal.
Dalam pendidikannya, Arkoun mengkhususkan diri di bidang teologi, filsafat dan hukum. Pada saat terjadi perang antara Aljazair dan Perancis (1954-1962), Arkoun melanjutkan studinya ke Paris, dengan tetap menekuni bidang bahasa dan sastra Arab. Tahun 1956-1959 ia menjadi guru di sebuah sekolah menengah atas di Strasbourg dan memberi kuliah di Fakultas Sastra Universitas Strasbourg. Setahun kemudian ia diangkat menjadi dosen pada universitas Sorbonne Paris.
Yang menonjol dari sikap kesarjaan Arkoun adalah penolakannya terhadap segala bentuk dogmatisme. (bz)
1 komentar:
harganya berapa
Posting Komentar