Senin, April 30, 2012

Pemenang Giveaway Hop Ultah BBI ke 1



Maaf sekali baru sempat posting karena satu dan lain hal saya pergi ke luar kota weekend ini.
Ehm, kebingungan menentukan pemenang, inginnya semua dapat hadiah apa daya budget tak sampai.
Dan ini lah pemenangnya;

1.       Esti Sulistyawan mendapat buku Diary Bunda Ketika Buah Hati Sakit
email fb: esti_joli@yahoo.com (kurnia esti hapsari)
2.    
   Jun  mendapat buku Hapalan Surat Delisa  
twitter@FJrean

3.       Damaulli mendapat buku Semoga Bunda di Sayang Allah
FB;Lidha Maul
Twitter: @damaulli

Kepada pemenang mohon mengirimkan alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi ke email rina_fam@yahoo.com

Sampai bertemu di GA selanjutnya J

Jumat, April 13, 2012

BBI 1st Giveaway Hop



Jelang Ultah BBI yang pertama dan  sebagai anggota BBI saya juga mau ikutan BBI 1st giveaway hop yang diprakarsai oleh Fanda’s Historical Fiction, Kumpulan Sinopsis dari Okeyzz dan Dear Readers.
Berikut tiga buku yang akan saya bagikan;

Semoga Bunda di Sayang Allah.
 Novel yang menguras air mata. Cerita seorang anak yang dilahirkan buta dan tuli. Yap, ini mengingatkan   kita pada tokoh besar dunia Helen Keller. dan novel ini memang terinspirasi dari tokoh ini seperti penuturan penulisnya.

Hapalan Surat Delisa

 Diary Bunda Ketika Buah Hati Sakit

Kisah para bunda ketika menghadapi buah hatinya sakit.Tidak hanya menginspirasi juga mencerdaskan membuat bunda belajar menjadi bunda cerdas saat menghadapi buah hati sakit yang kerap bikin panik walaupun sekedar demam batpil.

Cara mendapatkannya gampang.

1. Beri alasan kenapa ingin salah satu buku ini. dan tuliskan di kolom komentar posting ini
2. Jangan lupa nama lengkap email fb atau twitter
3. Follow blog ini
4. Domisili di indonesia
 Alasan yang menarik yang saya pilih. Pengumuman GA tgl 27 april 2012.
 Giveawat Hop ini berlangsung dari 13 april 2012 sampai 26 april 2012.
Dan ini adalah daftar blog yang turut mengadakan giveaway hop








Hari-Hari ketika si Kecil Sakit


Judul buku      : Diary Bunda: Ketika Buah Hati Sakit
Penulis             : Antologi dari 68 Bunda
Penerbit           : Indie Publishing
Tahun              :  2012
Hal                  : 364 halaman
Harga              : 48 ribu

Hari-Hari ketika si Kecil Sakit
review by rina susanti

Bisa dibayangkan sakitnya hati ini ketika mengetahui obat yang sudah dikonsumsi si kecil selama 1 tahun ternyata bukan obat yang seharusnya dikonsumsi karena hasil pemeriksaan  dokter berikutnya, si kecil tidak mengalami sakit yang didiagnosa selama ini.  Tentu hati si kecil harus bekerja ekstra memproses obat itu terlebih obat yang dikonsumsinya tergolong antibiotik yang cukup besar. Berutunglah karena pertolongan yang mahakuasa, tubuh si kecil cukup kuat sehingga tidak menimbulkan efek serius. Itu adalah kisah pertama dari 68 kisah dalam buku ini yang menuturkan kisah ketika si kecil sakit. Kisah yang dituturkan bundaVincensia Naibaho perihal buah hatinya Glenn.

Bunda Vincensia tidak sendiri, beberapa bunda mengalami hal serupa, si kecil salah didiagnosa dokter. Kesalahan yang bisa berakibat sangat fatal jika terus berlanjut. Salah satunya bunda Nurhayati. Bayinya didiagnosa radang otak namun setelah di lakukan CT-scan ternyata pembuluh darah di otaknya pecah dan itu bisa ditangani.

Dokter adalah manusia biasa yang tidak sempurna, yang memiliki peluang melakukan kesalahan tanpa di sengaja terlebih karena beberapa penyakit memiliki gejala yang serupa. Seperti misalnya alergi,  beberapa alergi menunjukkan gejala cukup parah, tidak sekedar ruam di kulit tapi sesak nafas atau muntah-muntah yang kemungkinan dokter salah mendiagnosa.

Di sinilah diperlukan sikap kritis pasien. Sebagai seorang bunda kita harus percaya pada insting yang kemudian dibuktikan dengan diagnosa orang ahlinya, dalam hal ini dokter anak. Namun begitu, jangan ragu untuk mencari second opinion ketika ternyata diagnosa dokter membuat bunda ragu. Jangan malas pula memanfaatkan buku, majalah dan internet untuk mengetahui dan membekali diri dengan pengetahuan seputar sakit si kecil. Atau sharing dengan bunda lain. Dan yang tidak kalah penting tentu saja doa dengan kepasrahan pada sang Pemilik semua mahluk. 

Dari kisah-kisah dalam buku ini pun pembaca jadi pengetahui beragam penyakit yang kerap menjangkiti si kecil. Dari penyakit yang ringan sampai cukup berat. Deman, batuk pilek, diare, yang berhubungan dengan paru-paru dan alergi. Kisah yang memungkin bunda yang membaca buku ini memiliki pengetahuan baru serihal gejala dan penanganan pertama jika si kecil mengalami sakit tersebut.

Kisah para bunda menghadapi si kecil sakit di  negeri orang memberi pengetahuan baru jika suatu saat kita mengalami hal serupa. Berikut pengetahuan bahwa ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus yang tidak terdapat di negeri kita atau sebaliknya hal ini tergantung kondisi cuaca (suhu, kelembaban dll) sebuah negara. Itu sebabnya jenis imunisasi yang dilakukan di setiap negara tidak persis sama.

Tidak bisa dipungkiri hampir semua bunda diterjang rasa panik ketika menghadapi si kecil sakit. Kepanikan yang jika tidak terkendali malah akan menghambat proses pengobatan si kecil. Disinilah diperlukan kepasrahan pada yang kuasa dan menggantungkan sepenuhnya usaha yang telah dilakukan pada doa. Tiada kesembuhan selain kesembuhan dari-Nya.

Buku yang benar-benar sarat makna dan pembelajaran untuk para bunda, terutama bunda baru seperti saya.

Buku ini dibagi dalam 11 bab. Pembagian bab berdasarkan thema tulisan para bunda saat menghadapi si kecil sakit. Setiap kisah tidak terlalu panjang dan variatif antara kisah satu dengan kisah lainnya sehingga bunda yang membaca tidak bosan dan bisa berhenti membaca untuk mengambil jeda di manapun. 

Layout dalam buku cukup menarik. Sederhana dan bersih. Kertasnya ringan sehingga walaupun tebal tidak terlalu berat untuk dibawa dalam tas dan dibaca saat menunggu.
Buku ini bisa dibeli via email saya rina_fam@yahoo.com dengan harga diskon. (nyambi ceritanya hehehhe)




Kamis, April 12, 2012

Takdir Perempuan



 Judul buku      : Memilikimu
Penulis             : Sanie B. Kuncoro
Penerbit           : Gagas Media
Tahun              :  2011
Hal                  : 281 halaman
Harga              :

Takdir Perempuan
review by rina susanti

Samara harus menerima vonis mati bahwa ia tidak bisa memiliki anak karena rahimnya kering tak mampu memproses pematangan sel telur. Beruntung Samara memiliki suami, Anom Ilalang, yang mau menerima dan berjanji tetap setia.Anom berjanji memenuhi sumpah pernikahan yang dulu dia ucapkan. ...mendampingimu dalam segala duka dan bahagia...

Begitulah, hari berlalu ‘debat’ rancang kamar anak pun  berlahan hilang dalam ingatan namun meninggalkan jejak yang tidak bisa dihapus.  Kenyataan yang selalu menyisakan kepedihan yang panjang. Harapan yang kosong.

Nyatanya waktu tidak bisa melepaskan keinginan terdalam Anom untuk memiliki anak terlebih Samara menolak mengadopsi anak. Anom menginginkan anak yang lahir dari darah dagingnya. Anak yang lahir dari seorang perempuan. Keinginan yang berlahan mengobsesinya. Seorang teman mempertemukan Anom dengan Lembayung, seorang perempuan yang bersedia melakukan kontrak rahim dengannya. Perempuan yang bersedia dibuahinya lalu mengandung  lalu menyerahkan anak yang dilahirkannya pada Anom. Kontrak di atas kertas tanpa hubungan perasaan, begitulah Anom berkilah atas mengkhianatannya terhadap Samara. 

Tanpa perasaan? Tanpa birahi? Sungguh tidak mungkin jika dilakukan dengan cara penetrasi walaupun hanya sekali. Samara tidak bisa menerima pengakuan Anom yang dinilainya adalah pengkhianatan janji pernikahan.
Awalnya, Anom tidak akan secara jujur mengakui kontrak rahim ini. Skenario awalnya adalah, bila saatnya tiba, bayi itu akan digeletakkan di depan pintu rumah, seolah seseorang ‘membuangnya’ di sana. Dengan ketulusan dan kebaikan hati  yang Samara miliki, Anom yakin Samara akan merawat bayi itu.
Samara harus menerima kenyataan bahwa ketidaksempurnaan dirinya menjadi tiket yang sah dan dianggap halal oleh suaminya untuk mengambil perempuan lain sebagai perempuan kontrak rahim yang akan melahirkan anak untuknya. 

Suatu pagi, sebuah kecelakaan merenggut nyawa Anom. di batas kesadaran antara hidup dan mati Anom bertemu dengan bakal calon anaknya yang memberatkan langkahnya meninggalkan raga begitupun rasa bersalah untuk Samara.

Bukan hal mudah bagi Lembayung memenuhi janjinya pada Anom, untuk menyerahkan anak yang di kandungnya selama sembilan bulan pada Samara. Naluri keibuannya berontak. Pedih dan menyayat. Tapi janji harus ditunaikan. 

Disisi lain Samara tidak bisa menerima kehadiran bayi yang tak lain merupakan bukti otentik pengkhianatan Anom terhadap dirinya. Bayi yang tidak kuasa menolak takdir terlahir karena sebuah pengkhianatan.

Seperti fiksi-fiksi Sanie yang lain, dengan tuturan bersahaja dan santun. Beralur lambat. Menggigit dan menggiris hati tapi tokoh-tokohnya tidak berkarakter cengeng. Romantis elegan. 


Sebuah karya fiksi/sastra dinilai bagus bukan karena konfliknya yang tidak biasa. tapi Banyak fiksi/sastra dengan konflik sangat sederhana namun tetap dikenang dan dibaca walaupun sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun. Itu karena fiksi itu dituturkan dengan cara tidak biasa. Jalinan cerita itu dituturkan dengan menarik, pilihan kata dan kalimat yang tepat, alur yang pas dan karakter tokoh yang kuat.