Judul Buku : HypnoParenting
Penulis : Dr. Dewi Yogo Pratomo,MHt.
Penerbit : Qonita (grup Mizan)
Tahun : Januari 2012 (cetakan ke 2)
Hal : 174
Bagi sebagian orang
hipnosis sebagai sebuah terapi yang dapat membantu mengatasi beragam masalah
kesehatan masihlah asing. Salah satu sebabnya karena media televisi mem blow up hipnosis hanya sebagai sebuah panggung
hiburan lucu dan berbau sulap.
Lalu apa bedanya
hipnosis tayangan tv dengan hipnoterapi? Berbedaan keduanya sangat significant. Hipnosis tayangan tv sekedar hiburan
sehingga sugesti yang dimasukkan ke alam bawah sadar tidak menetap sebagai
sebuah nilai dan tidak berdampak pada perubahan sikap atau perilaku orang yang
dihipnosis. Sedangkan hipnoterapi digunakan sebagai bentuk pengobatan atau
terapi perilaku sehingga terjadi perubahan yang positif.
Hipnosis bukanlah
ilmu baru, sejarah mencatat praktik ini mulai dilakukan pada tahun 4000 SM di
Babylonia. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan penelitian yang dilakukan
terhadap metode hipnosis, terbukti terapi ini efektif dan bisa diterapkan
secara lebih spesifik untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Sebut saja
misalnya, hypnobirting, hypnohealing, hypnobrestfeeding, hynoparenting dll.
HypnoParenting
HypnoParenting
sebenarnya sudah banyak dipraktikkan masyarakat secara tidak sadar. Salah satu
bentuknya adalah doa-doa yang dibisikan
orang tua saat mengeloni anaknya, kidung mengantar tidur (lullaby) dimana setiap daerah di
Indonesia memiliki kidung tidur yang khas atau sugesti-sugesti yang diucapkan orang
tua menasehati anaknya. Namun karena praktik itu sifatnya kebiasaan, dilakukan
tanpa kesiapan khusus atau spontan maka sugesti yang masuk pada anakpun tidak
maksimal.
Tahapan HypnoParenting yang ideal agar berdampak
maksimal dan menetap, memperlukan kesiapan;
- Pre-talk
Mencari
tahu masalah anak secara detail. Masalah yang menyebabkan perilaku anak
negatif.
- Pre-induction
Membuat
keadaan anak nyaman dan rileks. Elus-elus punggung atau kepalanya. Minta anak
menarik nafas dan mengeluarkannya berlahan, ulangi sampai anak benar-benar
rileks. Minta dia menutup mata dan santai.
- Induction
Otak
anak sudah masuk gelombang Alpha. Pastikan tidak sampai tertidur dengan cara
tetap mengelus-ngelus kepalanya atau senandungkan doa.
- Sugesti
Ketika
anak sudah tidak lagi bergerak, setengah tidur, otak anak masuk gelombang
theta. Mulai masukkan sugesti positif, dengan suara pelan dan semerdu mungkin.
Misal,”Sayang, besok pagi kamu paling semangat berangkat sekolah. dll
Duh, mana bisa si
kecil saya yang masih batita bisa disuruh seperti itu? Si kecil malah
cengengesan ketika kita memintanya menarik nafas dalam-dalam secara
berulang-ulang karena baginya ini hal baru dan dinilai lucu. Tenang Ma, itu cara ideal yang
umumnya digunakan terapis profesional yang biasanya dilakukan untuk mengobati
perilaku anak yang sudah diluar kontrol orang tua atau kasusnya sudah cukup
berat sehingga orang tua tidak bisa menanganinya sendiri. Misal, anak yang
tiba-tiba depresi dan ingin bunuh diri atau penyimpangan perilaku yang sudah
diluar batas. Contoh kasus lain bisa
dilihat di bab 5 buku ini.
HypnoParenting bisa
dilakukan siapa saja, orang tua, kakek nenek, guru bahkan pengasuh si kecil. Dan bisa dilakukan
kapan saja. Hanya saya harus dilakukan dalam keadaan si anak rileks dan sugesti
lakukan berulang di lain waktu. Waktu yang tepat untuk melakukan hypnosis
diantaranya; Saat mengajak anak berdoa, bermain, menggambar, makan,
belajar, dalam buaian (untuk baby),
sesaat sebelum dan bangun tidur, melalui
nyanyian, dongeng, atau saat mendiamkan anak menangis.
Tanamkan sugesti
positif tanpa menggunakan kata ‘tidak’ atau ‘jangan’, karena kedua kata ini
tidak bisa diterjemahkan otak. Jadi saat kita berkata,’Kakak besok jangan
nakal.’ Otak hanya menangkap kaka besok nakal. Rubah menjadi,’kakak selalu sayang
adik.’ Pilih kalimat sugesti positif yang kita inginkan dari anak, misal, ‘kakak pintar suka sayuran’ dll.
Penerapan
HypnoParenting di rumah dapat dilakukan dengan tujuan-tujuan tertentu misal,
mengatasi anak sulit tidur, tantrum, kebiasan main game, tidak suka makan
sayur, menyapih dll.
Waalupun begitu
hipnosis tidak akan berhasil jika orang tua tidak memahami hal-hal mendasar
mengenai pola asuh dan cara mendidik
anak. Komunikasi adalah salah satunya. Anak mau mendengarkan / menuruti nasehat
orang tuanya jika komunikasi yang terjalin sehat. Artinya orang tua tidak cuek
dengan apapun pilihan anak atau sebaliknya orang tua tidak banyak melakukan
intervensi. Orang tua dituntut bijak dan bisa memahami pikiran anak. Hindari
ambivalensi, larangan mama sama dengan larangan papa atau sebaliknya. Jangan
sampai kata papa boleh A tapi kata mama A dilarang.
Menanamkan sugesti
positif juga tidak berarti boleh membandingkan-bandingkan anak. Misal, ‘Adik
suka belajar biar pintar seperti kakak.’ Walaupun bermaksud positif hal itu
sebaiknya dihindari karena pada dasarnya semua anak tidak mau diperbandingkan
dan setiap anak memiliki kelebihan.
Selamat mencoba
menghipnosis si kecil, Ma J
Buku ini dapat kamu
peroleh di Toko Buku Online Bookoopedia.com | FB bookoopedia | Twitter
@bookoopedia
So, selanjutnya aku menyerahkan tongkat estafet
ini kepada temanku Stefanie Sugia, di blognya: http://thebookielooker.blogspot.com/
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho!
http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
Ayo tulis review di blogmu, siapa tau ntar kamu yang menang lho!
http://www.bookoopedia.com/id/berita/id-88/lomba-estafet-review-buku.html
0 komentar:
Posting Komentar