Judul buku : Bunda of Arabia
Penulis : Jihan Davincka dkk
Penerbit : IndiePublishing
Tahun : 2012
Hal
: 119 halaman
Harga :
36.000
Menikmati Keseharian jadi Bunda di Jeddah
Resensor : Rina
Susanti
Arab Saudi identik dengan ritual ibadah haji plus dua kota yang
disucikan yaitu Mekkah dan Madinah. Identik pula dengan
perempuannya yang wajib mengenakan abaya*
hitam . Dan sudah jadi cerita yang
tersebar dari mulut ke mulut di tanah air, kalau perempuan disana tidak boleh
keluar rumah sendirian karena berbahaya,
rawan penculikan termasuk oleh supir taksi.
Walaupun perempuan disana wajib mengenakan abaya tapi
jangan salah, mall-mall
yang memajang pakaian branded kelas dunia seperti Zara, Mango dan Guess dengan harga yang lebih murah karena negara
ini bebas pajak. Ehm, gimana gak
bikin ngiler para ibu-ibu yang doyan shopping.
Lalu bagaimana perempuan – perempuan di sana
mengenakan pakaian berbranded ini yang tidak berpotongan muslim? Ternyata di Jeddah
abaya hanya
wajib di gunakan di ranah publik, di rumah atau pertemuan komunitas boleh tanpa
abaya.
Untuk urusan perut tak perlu khawatir, semua makanan di
restoran manapun halal termasuk minuman yang biasa disuguhkan di bar seperti
Margarita. Ternyata minuman ini dibuat dari sirup dan tanpa alkohol. Beragam
makanan dan bumbu khas dapur Indonesia pun sangat mudah didapatkan di sana.
Mungkin karena saat siang hari udara di sana sangat panas
dan banyak kegiatan ekonomi seperti jual beli harus terpotong sholat (semua
toko dan restoran harus tutup sejenak), warga di memiliki aktivitas malam lebih
panjang daripada di siang hari. Mall dan restoran buka hingga jam 1 dini hari
dan acara jalan-jalan atau piknik pun dilakukan di malam hari.
Sebenarnya ini bukan buku panduan traveling tapi cerita delapan bunda asli Indonesia yang tinggal
menemani suami yang bekerja di sana, cukup informatif merekam sudut-sudut kota
Jeddah. Dengan tuturan santai dan deskriptif membuat saya sebagai pembaca
hanyut dan bisa membayangkan serunya hari-hari yang dijalani para Bunda di tanah
perantauan yang awalnya asing dan tak terbayangkan.
Gak berlebihan, jika setelah membaca
buku ini beberapa mama memasukkan shopping di Jeddah sebagai wish listnya. Berburu sale
barang branded, menikmati ‘arabian night’ , perkebunan kurma atau
padang pasir. Oh ya,
week end di sini jatuh pada hari
kamis dan jumat.
Tapi bicara soal
Saudi tidak bisa lepas TKW asal Indonesia yang jumlahnya cukup banyak. karena
banyaknya ini tidak berlebihan jika
kebanyakan warga menganggap banyak wanita asia berabaya dan berkerudung adalah
tkw. Mungkin awalnya membuat senewan ya, nyonya rumah kok dikira tkw. Tapi jika
kerap dikira tkw? Para bunda ini memilih tudingan itu sebagai guyonan untuk di bahas santai bareng suami.
Karena warga Indonesia di sana cukup banyak, tak perlu
khawatir dan bingung dengan kegiatan yang dilakukan saat suami kerja atau
anak-anak sekolah. Ada banyak komunitas dan beragam tempat kursus entah itu
bahasa Arab atau tahfiz qur’an dengan fasilitas ruang bermain anak plus babysitter.
Tapi bagi seorang muslim, tiada yang membuat luar biasa
dari tinggal di Arab Saudi selain karena jaraknya yang dekat dengan Baitullah
dan bisa menikmati ibadah di tempat-tempat yang diperintahkan Nabi Muhammad saw
tanpa berdesakan. Pilih umroh atau sholat di masjidil haram, mesjid Nabawi
seusai musim haji. Usai hari raya Idul Fitri atau musim haji adalah waktu yang
tepat warga di sana untuk melakukan Umrah dengan leluasa dengan mengajak anak –
anak dan keluarga dari tahah air. Saat ini pun hotel-hotek berbintang menurunkan
tarifnya.
Don’t
judge the book from the cover, kata sebuah pepatah. Tapi pada kenyataannya cover buku memiliki peran penting ketika
seseorang memutuskan akan membeli lalu membaca sebuah buku. Sedikit berlawanan
dengan isi buku, cover buku ini terlalu soft dan kurang mencerminkan cerita
dalam buku yang seru dan informatif.
1 komentar:
Sayang, saya tdk bisa lihat covernya mbak lagi ada trouble kayaknya nih. Kalo gak salah ini penjualannya bagus ya padahal dijualnya online? Sepertinya memang seru ya, dari review ini ...
Posting Komentar