Minggu, Desember 01, 2013

Resensi : Diari Parenting


Penulis                 : Fita Chakra
Penerbit              : Gramedia
Tahun                   : 2013, Juni
Hal                          :  216
ISBN                      : 978-602-249-126-2
Harga                    : 39.000 IDR











Hal-hal penting tentang balita yang perlu diketahui bunda
Resensor Rina Susanti

Menjadi ibu adalah sebuah  tantangan, selain butuh pengetahuan juga kesabaran ekstra untuk menghadapinya.  Untunglah setiap ibu dibekali naluri yang membuatnya bisa menghadapi setiap tantangan.
Namun begitu begitu pengetahuan parenting  penting diketahui setiap ibu terlebih untuk menghadapi anak-anak pada usia balita. Walaupun setiap anak unik tapi pada usai ini permasalahan yang dihadapi khas dan hampir sama. Pada saat bersamaan, usia balita adalah masa keemasan dalam tumbuh kembang otak dan pembentukan perilakunya, jadi tanpa penanganan yang tepat pada setiap masalah yang dihadapi balita  akan berpengaruh pada perilakunya kelak.

Fita Chakra, ibu tiga putri balita, membagi pengetahuan dan pengalamannya mengenai  masalah yang kerap dihadapi ibu muda, tumbuh kembang balita dan cara menghadapinya dalam buku yang berjudul Diari Parenting. Tiap topik dalam buku ini dibagi dalami tiga bagian, diari umum berisi berisi paparan, tips dan trik menghadapi masalah, diariku berisi pengalaman penulis menghadapi buah hatinya dan diari bunda yang sengaja di kosongkan, untuk diisi pembaca.

Masalah yang khas pada  usia balita dan kerap membuat para ibu bingung  adalah picky eater atau susah makan dan tantrum.  Picky eater adalah fase hidup seorang anak. Ini terjadi karena pola makan anak mengalami perubahan (hal 73). Bagaimana menghadapi hal ini? Hal pertama adalah menenangkan diri dari rasa khawatir. Khawatir anak kelaparan, kekurangan gizi dsb. Kemudian barulah pada hak teknis agar anak mau makan, misal dengan membuat penyajian makanan menarik, memberi mereka porsi makan dalam jumlah sedikit tapi sering atau menhidangkan makanan di luar meja makan yaitu piknik.

Di sisi lain, anak usia ini suka sekali makanan atau jajanan tidak sehat seperti junk food. Mereka sangat menyukai rasa gurih dari msg yang terkandung cukup banyak dalam jajanan tak sehat atau junk food.  Tentu ini bisa dibiarkan walaupun dengan alasan daripada tidak makan karena pada usia ini pola makan terbentuk, jika dibiasakan makan makanan tidak sehat akan terbawa hingga dewasa. Dan harus diingat makanan sangat perpengaruh pada perkembangan otak anak. Atasi dengan cara membiasakan makan makanan sehat di rumah, membawa bekal dari rumah saat bepergian dan  tidak membekali anak dengan uang jajan berlebih (115).

Tantrum biasanya dikaitkan dengan penerapkan disiplin pada anak.  Apa hubungan antara disiplin dan temper tantrum? Jika temper tantrum berlanjut , anak akan belajar bahwa amukan bisa membuatnya mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia juga terbisa ‘meruntuhkan’ kedisiplinan yang ditanamkan orangtuanya dengan cara mengamuk. (hal 121)

Tantrum membuat ibu mudah  melanggar disiplin yang sudah diterapkan  terlebih jika anak melakukan tantrum  di keramaian padahal di saat itulah dibutuhkan sikap konsisten orangtua. Lalu bagaimana menangani anak saat tantrum di keramaian, misalnya mall? Berikan time out jika tidak juga mereda setelah anda menasehatinya,  jauhkan dari keramaian atau membawanya pulang. Dan kontrol emosi jangan sampai anda malah memarahinya dengan membentak. Pada usai ini, itulah cara anak mengungkapkan dan memaksakan kehendaknya.

Menjadi ibu juga bersiap kehilangan  waktu untuk diri sendiri. Padahal agar jiwa kita merasa sehat, kita perlu melakukan kegiatan lain di samping mengurus anak (hal  28).  Tak perlu khawatir meninggalkan anak barang sejenak dan nikmati ‘me time’ dengan syarat anak dijaga orang terpecaya.

Buku ini memuat  26 topik yang kerap di hadapi ibu muda dan balita berikut menyebab dan cara mengatasinya selain picky eater dan tantrum, diantaranya;  pilihan bekerja atau menjadi full day mother , seni berkomunikasi dengan anak, kecerdasan dan ketika anak bertanya tentang seks.  Cerita yang dialami penulis sendiri, di bagian diariku,  dalam menghadapi anak balitanya sedikit banyak akan membesarkan hati para ibu bahwa semua ibu menghadapi masalah khas ini, jadi tidak perlu cemas dan bingung. Menjadi ibu memang melelahkan, menguras banyak tenaga dan pikiran tapi itu sebanding dengan  kejutan yang diberikan anak di setiap tumbuh kembangnya.


Tantangan menjadi ibu akan terus berlanjut hingga anak-anak dewasa, jadi tak berlebihan jika dikatakan menjadi ibu adalah proses sepanjang usia. Buku ini direkomendasikan untuk para ibu yang memiliki balita.

2 komentar:

Fita Chakra mengatakan...

Aih, kok aku bara baca postingan ini ya? Makasih, Mak :)

Rina Susanti mengatakan...

sama sama mba Fita heheeh

Posting Komentar