Penulis : Rina Susanti
Siapa tidak ingin kaya alias banyak uang. Dengan banyak uang kita bisa melakukan banyak hal kebajikan. Salah satunya membuka banyak lapangan pekerjaan. Dan dengan banyak uang juga kita bisa memberi lebih banyak. Bukankah tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah?
Untuk membedakan apakah kita mempunyai bakat menjadi orang kaya atau bukan, bisa dilihat dari pikiran yang terlintas pada saat kita mempunyai uang. Jika yang terlintas pikiran,"uang ini akan aku gunakan untuk membeli apa ya?" berarti tidak berbakat menjadi kaya. Karena orang yang mempunyai bakat menjadi kaya akan berpikir, bagaimana caranya akan uangnya bertambah banyak. Dengan menabung lalu investasi atau membuka usaha. Baru kemudian hasilnya digunakan untuk membeli sesuatu.
Guru yang terbaik untuk bisa menjadi kaya tentunya orang kaya itu sendiri. Dan dibuku ini kita bisa dapatkan rahasia kenapa orang kaya bertambah kaya. Rahasia orang kaya adalah karena mereka menggunakan faktor kali. Sekali kerja dapat untung besar, yaitu dengan mengerjakan proyek besar. Beberapa kali bekerja dapat untung besar. Misal, menjadi developer. Mengerjakan sesuatu dengan untung kecil tapi kepada orang banyak dan berkali-kali. untuk yang terakhir ini saya pikir, membuka toko sembako atau restoran bisa dijadikan contoh.
Selain itu, orang kaya dalam membuat kekayaannya bertambah juga fokus pada hal-hal berikut;
Pertama, membuat nilai tambah. Artinya harus ada nilai tambah dari barang atau jasa yang kita jual. Misal, kenyamanan, service memuaskan dan tepat waktu atau adanya layanan delivery service.
Kedua, membuat faktor kali pertama. Misalnya, membuat pelanggan bertambah.
Ketiga, membuat faktor kali kedua. Dengan membuka cabang atau membuat francise.
Keempat, membuat faktor kali ketiga. Dengan menjual saham. (hal 96)
Semua orang bisa menjadi kaya. Menjadi kaya bukan monopoli pengusaha. Sebagai karyawanpun bisa kaya (hal 108). Caranya; membuat nilai tambah dengan berprestasi atau mempunyai faktor kali di luar perusahaan. Mempunyai faktor kali di luar perusahaan misalnya dengan membeli saham, francise atau bisnis kos-kos-an.
Sebagian orang ada yang memandang keinginan untuk kaya alias banyak uang sebagai sesuatu yang negatif. Dengan dalih, uang bisa membuat orang lupa diri dan tujuan hidup di dunia bukan untuk mengumpulkan uang. Akan lain jika pernyataannya dirubah menjadi bagaimana menjadi kaya tapi tidak lupa diri? Atau bagaimana jika kita hidup di dunia ini tidak tergantung atau menjadi beban orang lain tapi mempunyai nilai lebih untuk orang banyak?
Saya percaya isi dan tujuan sebuah buku ditulis bisa dilihat berbeda oleh setiap pembacanya. Seperti buku yang satu ini. Walaupun intinya dan sesuai judulnya, buku ini berisi kiat sukses untuk mencapai kebebasan finansial atau kaya dengan uang, saya melihat ada hal luar biasa lain yang bisa disarikan dari buku ini. Yaitu, bagaimana sebuah kesuksesan bisa tercapai dengan cepat dan mudah. Kesuksesan yang tidak melulu identik dengan uang banyak tentunya.
Hal pertama adalah meyakini untuk menjadi sukses. Karena dengan keyakinan kita melakukan tindakan menggunakan potensi yang ada untuk mencapai hasil. Jika kita tidak percaya diri bisa sukses bisa dipastikan kita pun akan ragu untuk bertindak alias pesimis. Setelah tumbuh keyakinan adalah menetapkan tujuan yang jelas dan mantap dan bagaimana agar tujuan itu tercapai. Untuk itu dibutuhkan kedislipinan dan konsisten.
Tujuan harus dirumuskan dengan kalimat positif seperti; saya harus sukses. Bukan; saya tidak mau gagal. Tuliskan secara spesifik semua tujuan yang ingin dicapai dalam kertas. Karena ketika menulis, tanpa sadar kita sudah menuangkan impian yang kabur menjadi kenyataan (hal 64).
Tidak ada kata gagal, yang ada hanya belajar.
Siapa tidak ingin kaya alias banyak uang. Dengan banyak uang kita bisa melakukan banyak hal kebajikan. Salah satunya membuka banyak lapangan pekerjaan. Dan dengan banyak uang juga kita bisa memberi lebih banyak. Bukankah tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah?
Untuk membedakan apakah kita mempunyai bakat menjadi orang kaya atau bukan, bisa dilihat dari pikiran yang terlintas pada saat kita mempunyai uang. Jika yang terlintas pikiran,"uang ini akan aku gunakan untuk membeli apa ya?" berarti tidak berbakat menjadi kaya. Karena orang yang mempunyai bakat menjadi kaya akan berpikir, bagaimana caranya akan uangnya bertambah banyak. Dengan menabung lalu investasi atau membuka usaha. Baru kemudian hasilnya digunakan untuk membeli sesuatu.
Guru yang terbaik untuk bisa menjadi kaya tentunya orang kaya itu sendiri. Dan dibuku ini kita bisa dapatkan rahasia kenapa orang kaya bertambah kaya. Rahasia orang kaya adalah karena mereka menggunakan faktor kali. Sekali kerja dapat untung besar, yaitu dengan mengerjakan proyek besar. Beberapa kali bekerja dapat untung besar. Misal, menjadi developer. Mengerjakan sesuatu dengan untung kecil tapi kepada orang banyak dan berkali-kali. untuk yang terakhir ini saya pikir, membuka toko sembako atau restoran bisa dijadikan contoh.
Selain itu, orang kaya dalam membuat kekayaannya bertambah juga fokus pada hal-hal berikut;
Pertama, membuat nilai tambah. Artinya harus ada nilai tambah dari barang atau jasa yang kita jual. Misal, kenyamanan, service memuaskan dan tepat waktu atau adanya layanan delivery service.
Kedua, membuat faktor kali pertama. Misalnya, membuat pelanggan bertambah.
Ketiga, membuat faktor kali kedua. Dengan membuka cabang atau membuat francise.
Keempat, membuat faktor kali ketiga. Dengan menjual saham. (hal 96)
Semua orang bisa menjadi kaya. Menjadi kaya bukan monopoli pengusaha. Sebagai karyawanpun bisa kaya (hal 108). Caranya; membuat nilai tambah dengan berprestasi atau mempunyai faktor kali di luar perusahaan. Mempunyai faktor kali di luar perusahaan misalnya dengan membeli saham, francise atau bisnis kos-kos-an.
Sebagian orang ada yang memandang keinginan untuk kaya alias banyak uang sebagai sesuatu yang negatif. Dengan dalih, uang bisa membuat orang lupa diri dan tujuan hidup di dunia bukan untuk mengumpulkan uang. Akan lain jika pernyataannya dirubah menjadi bagaimana menjadi kaya tapi tidak lupa diri? Atau bagaimana jika kita hidup di dunia ini tidak tergantung atau menjadi beban orang lain tapi mempunyai nilai lebih untuk orang banyak?
Saya percaya isi dan tujuan sebuah buku ditulis bisa dilihat berbeda oleh setiap pembacanya. Seperti buku yang satu ini. Walaupun intinya dan sesuai judulnya, buku ini berisi kiat sukses untuk mencapai kebebasan finansial atau kaya dengan uang, saya melihat ada hal luar biasa lain yang bisa disarikan dari buku ini. Yaitu, bagaimana sebuah kesuksesan bisa tercapai dengan cepat dan mudah. Kesuksesan yang tidak melulu identik dengan uang banyak tentunya.
Hal pertama adalah meyakini untuk menjadi sukses. Karena dengan keyakinan kita melakukan tindakan menggunakan potensi yang ada untuk mencapai hasil. Jika kita tidak percaya diri bisa sukses bisa dipastikan kita pun akan ragu untuk bertindak alias pesimis. Setelah tumbuh keyakinan adalah menetapkan tujuan yang jelas dan mantap dan bagaimana agar tujuan itu tercapai. Untuk itu dibutuhkan kedislipinan dan konsisten.
Tujuan harus dirumuskan dengan kalimat positif seperti; saya harus sukses. Bukan; saya tidak mau gagal. Tuliskan secara spesifik semua tujuan yang ingin dicapai dalam kertas. Karena ketika menulis, tanpa sadar kita sudah menuangkan impian yang kabur menjadi kenyataan (hal 64).
Tidak ada kata gagal, yang ada hanya belajar.
0 komentar:
Posting Komentar