MANAJEMEN BISNIS KUE RUMAHANPenulis : Rina Susanti
Banyak orang memulai bisnis makanan dimulai dari hobi, mengisi waktu luang atau mencari penghasilan tambahan ala kadarnya. Diawali dari pesanan teman kantor, saudara, tetangga sampai akhirnya meluas ke dan dari luar kota. Siapkah ketika bisnis yang diawali dari dapur rumah menjadi besar?
Buku ini berisi kisah sukses dua orang Bunda yang selain bekerja di kantor juga memiliki bisnis kue sebagai usaha sampingan. Seperti judulnya buku ini bisa jadi panduan yang praktis agar sukses berbisnis kue.
Dimulai dari membuat rencana yang meliputi rencana produk - kue - yang akan kita jual, pemilihan bahan baku berkualitas dengan harga pas, peralatan yang diperlukan, tenaga kerja, pemasaran, modal, harga jual dan administrasi.
Dua hal yang terakhir yaitu harga jual dan administrasi yang umumnya kurang jeli dikalkulasi dan didokumenkan oleh pelaku bisnis rumahan. Dengan alasan terlalu banyak dan sulitnya variabel yang harus dihitung, seperti pemakaian gas, listrik dsb karena tercampur dengan kebutuhan pribadi. Padahal menurut saya hal ini yang menentukan siap atau tidaknya ketika bisnis rumahan menjadi besar. Buku ini memberikan solusinya, dengan contoh kalkulasi harga yang membuat kita tahu berapa persen harus kita naikkan dari harga pokok untuk mendapatkan harga jual yang memberi laba. Begitu pun dengan administrasi pemesanan, agar terdokumentasi dengan baik, rapih dan tercatat.
Setelah terencana dengan matang, tentu saja mulai bergerak. Do it! Gagasan atau rencana hebat apapun sama dengan nol tanpa aksi. Langkah pertama dan utama tentunya mempraktikkannya kue yang akan kita jual. Jika praktik pertama gagal, entah itu rasa dan penampilannya yang tidak sesuai harapan jangan putus asa karena mencoba resep biasanya diperlukan lebih dari satu kali. Membuat kue sama seperti keterampilan lain, perlu latihan, ketekunan dan keuletan. Tidak sekedar menjiplak resep yang sudah ada.
Kritik saya untuk buku ini, tidak sedikitnya pengulangan materi antara dua judul besar yang membagi isi buku ini yaitu 'mulai membuat rencana' (bagian 1) dan 'saatnya beraksi' (bagian 2). Masalah bahan baku, peralatan, tenaga kerja dan memasarkan produk yang sudah dijelaskan dan diberi solusi berikut dengan contoh kasus pada bagian 1 diulang di bagian 2. Redaksi dan contoh kasusnya berbeda tapi intinya sama. Menjelaskan dan memberi solusi masalah itu.
Apa karena setiap sub judul pada bagian 1 berupa pertanyaan sehingga perlu dijawab di bagian 2? Walaupun sudah dijawab di bagian 1?
Apa karena setiap sub judul pada bagian 1 berupa pertanyaan sehingga perlu dijawab di bagian 2? Walaupun sudah dijawab di bagian 1?
Lagi-lagi menurut saya, buku ini menjadi tidak efisien. Buku, apapun bentuknya (fiksi, esai, sciences, hobi dsb) membutuhkan alur agar enak dibaca dan mudah dipahami.
Btw, isi bukunya tetap bagus untuk Bunda yang ingin memulai bisnis rumahan dan bersiap menjadi besar.
0 komentar:
Posting Komentar